Sebagai upaya untuk memitigasi dampak pencemaran lingkungan, peneliti Indonesia mengembangkan teknologi editing gen berbasis CRISPR untuk menciptakan tanaman anti-pencemaran. Melalui teknologi ini, gen tanaman dapat dimodifikasi untuk meningkatkan resistensi terhadap polutan. Ini merupakan langkah maju penting dalam bidang bioteknologi dan pembangunan berkelanjutan.

Dalam era modern ini, teknologi rekayasa genetik telah membuka peluang baru dalam meningkatkan kualitas hewan peternakan di Indonesia. Melalui optimalisasi genetik, peternak dapat secara signifikan meningkatkan produktivitas dan efisiensi. Sebagai contoh, peternak bisa mendapatkan sapi yang memiliki gen untuk pertumbuhan cepat, resistensi penyakit, dan produksi susu yang tinggi. Meski masih menimbulkan perdebatan, teknologi ini menawarkan potensi besar untuk revolusi industri peternakan.