Penyakit hemofilia, sebuah penyakit genetik yang mengakibatkan gangguan pada pembekuan darah, telah menjadi fokus utama dalam penelitian biomedis dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu terobosan yang paling menarik adalah penggunaan teknologi editing genom untuk menyembuhkan penyakit ini. Teknik ini, yang dikenal sebagai CRISPR, memungkinkan peneliti memotong dan mengubah DNA pada tingkat molekuler, sehingga memungkinkan perubahan pada gen yang menyebabkan hemofilia. Namun, bagaimana cara kerjanya? Pertama, sel-sel pasien diambil dan DNA mereka diedit di laboratorium. Kemudian, sel-sel ini kembali ditanamkan ke dalam tubuh pasien. Melalui proses ini, sel-sel pasien dapat memproduksi protein pembekuan darah yang diperlukan, yang sebelumnya tidak ada karena mutasi genetik. Meski prospeknya menjanjikan, teknik ini masih dalam tahap penelitian dan pengujian.