Mengenal Lebih Dekat Teknik Editing Genom

Teknik editing genom adalah sebuah terobosan dalam dunia biologi molekuler yang memberikan kemampuan untuk memodifikasi urutan DNA dalam sel hidup. Menurut Dr. Maria Jasin, seorang peneliti di Memorial Sloan Kettering Cancer Center, teknik ini memiliki potensi luar biasa untuk memperbaiki cacat genetik. "Teknik ini memungkinkan kita untuk ‘mengedit’ DNA seperti yang kita inginkan, dengan penuh akurasi," ungkapnya.

Teknik tersebut menggunakan CRISPR-Cas9, suatu sistem yang pertama kali ditemukan dalam bakteri sebagai mekanisme pertahanan terhadap virus. Dalam penggunaannya, peneliti dapat memprogram Cas9, enzim ‘gunting’ DNA, untuk memotong DNA pada lokasi tertentu dan kemudian memperbaiki atau mengganti bagian DNA yang telah dipotong tersebut.

Bagaimana Teknik Editing Genom dapat Mengatasi Cacat Genetik

Cacat genetik disebabkan oleh mutasi dalam DNA. Dengan teknik editing genom, kita bisa ‘mengedit’ lokasi mutasi tersebut. Metode ini mampu mengubah hidup pasien dengan penyakit genetik. "Dengan cara ini, kita bisa memperbaiki cacat genetik langsung pada sumbernya," kata Dr. Jasin.

Sebagai contoh, teknik ini telah digunakan untuk mengobati penyakit langka bernama Duchenne Muscular Dystrophy (DMD). Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature, para peneliti memperbaiki mutasi pada tikus yang mengidap DMD dengan menggunakan teknik editing genom. Hasilnya, tikus tersebut bisa berlari lebih lama dan lebih cepat dibandingkan sebelumnya.

Namun, teknik editing genom tidak tanpa tantangan. Ada pertanyaan etis yang muncul, seperti sampai sejauh mana kita dapat mengubah DNA manusia? Selain itu, ada juga risiko potensial dari penggunaan teknik ini, seperti kemungkinan terjadinya mutasi yang tidak diinginkan. "Kita harus sangat berhati-hati dalam menggunakan teknik ini dan selalu mempertimbangkan konsekuensinya," kata Prof. Jennifer Doudna, salah satu penemu CRISPR-Cas9.

Meski ada tantangan, potensi teknik editing genom untuk mengatasi cacat genetik sangat besar. "Ini adalah langkah besar dalam dunia kedokteran dan saya percaya bahwa teknik ini akan membawa perubahan besar dalam cara kita mengobati penyakit genetik," pungkas Prof. Doudna.