Memahami Dasar-dasar Rekayasa Genetik Hewan
Rekayasa genetik hewan adalah bidang penelitian yang menarik dan berpotensi besar. "Ini adalah teknologi yang memungkinkan kita untuk memodifikasi DNA organisme," jelas Profesor Andi Sukamto, ahli bioteknologi dari Universitas Gajah Mada. Alat utamanya adalah teknik CRISPR, singkatan dari ‘Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats’. CRISPR merupakan teknologi pemotongan dan penyambungan DNA yang dapat diarahkan untuk merubah urutan genetik spesifik.
Pada hewan, teknik ini memiliki potensi besar. "Kita bisa merancang hewan dengan ciri-ciri tertentu, atau bahkan menumbuhkan organ yang diperlukan," tambah Profesor Sukamto. Konsep ini mungkin terdengar seperti fiksi ilmiah, namun sebenarnya sudah menjadi kenyataan. Dengan teknologi ini, organ manusia bisa ditumbuhkan di dalam hewan untuk transplantasi, sebuah kemajuan yang dapat menyelamatkan banyak nyawa.
Terapannya: Proses Menumbuhkan Organ yang Diperlukan Melalui Rekayasa Genetik
Proses menumbuhkan organ manusia di dalam hewan dimulai dengan penciptaan embrio hewan yang gen organ spesifiknya telah dinonaktifkan dengan CRISPR. Ini menciptakan ruang bagi gen organ manusia untuk ditanam. "Kita mengambil sel induk manusia dan mengubahnya menjadi sel organ yang kita inginkan," terang Dr. Rina Pratiwi, peneliti di lembaga bioteknologi Eijkman.
Selanjutnya, sel organ manusia ini ditanam ke dalam embrio hewan tersebut. Hewan yang sering digunakan adalah babi, karena ukuran organ mereka mirip dengan manusia. "Ketika hewan itu tumbuh, organ manusia juga tumbuh di dalamnya," kata Dr. Rina.
Tantangannya adalah jaminan bahwa organ yang tumbuh itu kompatibel dengan sistem kekebalan tubuh penerima. "Kami harus memastikan bahwa organ yang ditumbuhkan tidak menimbulkan penolakan dari tubuh penerima," sambung Dr. Rina. Namun, dengan perkembangan teknologi, banyak penelitian telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengatasi tantangan ini.
Menumbuhkan organ manusia di dalam hewan melalui rekayasa genetik bukanlah proses yang mudah. Namun, manfaatnya sangat besar, terutama untuk mereka yang membutuhkan transplantasi organ.
"Bayangkan, jutaan orang yang menunggu donor organ bisa mendapatkan kesembuhan mereka," kata Profesor Sukamto. Dengan rekayasa genetik, kita tidak hanya bisa merancang hewan, tapi juga menolong sesama manusia. Teknologi ini, meski masih dalam tahap penelitian, bisa jadi jawaban bagi banyak kehidupan di masa depan.